Ahok Bentuk 'Band Teman Penjara' di Rutan

Ahok Bentuk 'Band Teman Penjara' di Rutan


Bahkan, kata Djarot, Ahok membentuk sebuah band dipenjara bersama para tahanan dan polisi penjaga tahanan lainnya.

"Dia bikin band kan, Band Teman Penjara alias BTP namanya," kata Djarot di Jakarta, Selasa (22/1) malam.


Diakui Djarot, Ahok tak terlalu mahir di bidang musik. Namun, sejak dalam tahanan Ahok mengasah kemampuan musiknya dengan anggota band yang berisikan lima personel.

"(Suaranya) Memang jelek. Justru itu daya tariknya. Dia jadi vokalis dan beberapa kali katanya latihan," ujar Djarot sambil tertawa.

Ada sejumlah alat yang dimainkan secara sederhana, mulai dari gitar hingga cajon (kahon) sederhana. Ada dua gitaris pula yang mengiringi band bentukan Ahok itu.


Djarot menyebut beberapa waktu BTP 'beraksi' di ruang transit di Mako Brimob. 

"Dia latihan buat mengisi waktu. Vokalnya memang masih hancur tapi minimal tahu nada," tutur Djarot.

Lagu yang kerap dibawakan oleh BTP ialah The Beatles hingga lagu Rolling Stones. BTP juga beberapa kali menampilkan lagu milik penyanyi ternama Iwan Fals.

Selain 
nge-band, Ahok juga banyak membaca dan menulis selama menyelesaikan masa tahanan. Ahok setidaknya menulis dua atau tiga lembar ukuran A4 dalam sehari.Menurut Djarot, kegiatan Ahok ini berujung positif. 

"Dari suasana yang dulunya dia sangat aktif, dikurung selama 21 bulan lebih. Dan tidak neko-neko, tidak pernah keluar ke mana. Dia tertutup seperti itu makanya aktivitasnya lebih banyak di olahraga, belajar, berdoa, terima tamu, balas surat itu, menulis," kata Djarot.

Ahok dipidana penjara selama dua tahun karena melakukan penistaan agama. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terbukti melanggar pasal 156a KUHP dan bakal bebas besok, 24 Januari 2019.

Jelang bebas, Djarot mengungkapkan sengaja menjenguk untuk memberikan dukungan moral. Ahok, kata Djarot, sudah siap untuk kembali menghirup udara bebas.

"Menjelang dia bebas, saya sering ke sana menjenguk. Karena saya tahu psikologis seseorang kan kita sharing macam-macam. Karena bagaimana pun juga kita harus berikan penguatan," kata Djarot.

Pemprov DKI Kesulitan Bersihkan Sampah di Kolong Tol Wiyoto-Wiyono


Pemprov DKI Kesulitan Bersihkan Sampah di Kolong Tol Wiyoto-Wiyono


Isnawa telah menggandeng Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk menyediakan tempat sampah di sekitar lokasi. Pihaknya juga menyediakan motor sampah untuk mengangkut tumpukan sampah yang menggunung itu.

"Saat ini dengan Pemkot Jakut sedang melakukan upaya antisipatif misalnya kita ingin menempatkan di bawahnya dengan dustbin (tempat sampah). Karena memang akses kesitunya agak sulit tidak bisa masuk sampai kolong tol," jelas Isnawa.

Isnawa menuturkan sampah tersebut berasal dari warga. Dia juga telah berusaha memberi sosialisasi warga untuk membuang sampah pada tempatnya.

"Sampah dari permukiman di sekitarnya. Karena memang ketersediaan lokasi tempat sampah agak sulit di situ. Tapi kita akan coba gunakan kolong tol itu untuk pengolahan sampah yang lebih baik lagi," jelasnya.

Sebelumnya, sampah menggunung terlihat di kolong Tol Wiyoto-Wiyono, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1). Ironisnya, warga terus membuang sampah disana meski mengetahui tempat itu bukan tempat pembuangan akhir sampah.


Menurut keterangan warga, masyarakat di kawasan itu terpaksa membuang sampah sembarangan di kawasan itu karena tidak memilik alternatif tempat pembuangan sampah (TPS). Tak hanya warga sekitar, banyak pula ditemukan sejumlah kelompok yang dengan sengaja membuang sampah rumah secara kolektif di TPS ilegal tersebut.

Ironisnya, warga yang membuang sampah di lokasi itu mengaku dipungut biaya jika ingin membuang sampah di kawasan TPS ilegal itu. Biaya yang dikenakan pun beragam, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 6.000 per gerobak

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari

Food

3/Food/feat-list

Music

2/Music/grid-big

Nature

3/Nature/grid-small
sidebar ads

Technology

3/Technology/col-right
JONT MAxc
Technology/hot-posts

Popular Posts